close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

25.2 C
Jakarta
Sabtu, April 26, 2025

Gegara Suara Toa Guru Tahfiz di Bacok, Ini Pelakunya

Batam | Mata Pena News Seorang pria berinisial RE yang berusia 46 tahun telah ditangkap oleh polisi setelah melakukan serangan dengan cara membacok terhadap seorang guru ngaji berinisial SD yang berusia 40 tahun. Penangkapan terjadi dalam waktu singkat setelah insiden tersebut terjadi.

Kapolsek Batam Kota, AKP Betty Novia, menjelaskan bahwa RE menyerang SD setelah merasa terganggu oleh suara toa yang berasal dari rumah tahfiz. Setelah melakukan serangan, pelaku langsung pulang ke rumahnya. Polisi menerima laporan segera setelah kejadian dan berhasil menangkap pelaku di lokasi kejadian.

Baca juga:  Ternyata sudah 3 Kali Suami Wabup Labuhanbatu Cabuli Ponakannya

“Pelaku ditangkap di rumahnya yang tidak jauh dari tempat kejadian. Ia tidak melakukan perlawanan saat diamankan oleh tim reskrim. Pelaku berhasil diamankan dalam waktu sekitar 30 menit setelah kejadian,” ungkap Betty pada hari Senin (28/8/2023).

Korban, SD, mengalami luka parah akibat serangan parang dari pelaku dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan intensif. “Korban SD segera dibawa ke rumah sakit karena luka parah di bagian kepala, wajah, tangan, dan paha. Rumah sakit melaporkan bahwa korban akan menjalani operasi karena luka-lukanya cukup serius,” tambahnya.

Baca juga:  Sadis, Wanita Sedang Tidur Ditikam hingga Tewas di Tangerang

Meskipun sudah menjalani operasi, dokter memperkirakan bahwa korban kemungkinan akan mengalami kecacatan akibat luka yang dideritanya.

Dalam keterangannya, Betty menjelaskan bahwa pelaku mengaku telah beberapa kali mengadukan masalah suara toa dari rumah tahfiz tersebut kepada pihak RT dan RW setempat. Meskipun keluhan tersebut direspons dengan mengurangi volume suara toa, pada Minggu sebelum kejadian, pelaku merasa suara toa tersebut kembali meningkat.

Baca juga:  Kolaborasi dengan Kepolisian Tiongkok, Polri Berhasil Mengamankan 88 Tersangka Love Scamming di Batam

Kapolsek Betty menegaskan bahwa kasus pembacokan yang dilakukan oleh RE terhadap SD adalah hasil dari perselisihan pribadi antara tetangga. Ia menekankan bahwa tidak ada unsur konflik antar kelompok atau agama dalam kejadian tersebut.

“Kasus pembacokan ini merupakan hasil dari perselisihan antara tetangga, bukan ada kaitannya dengan konflik kelompok atau agama,” tegasnya. (ra)

Berita Terpopuler

Polda Sumut Buru Bos Judi Online Terbesar, Kabid Humas Polda Sumut: Ada 36 Lokasi yang kita Lakukan Penindakan

MEDAN | Matapenanews.id- Polda Sumut bersama Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan dan Polresta Deli Serang selama sembilan hari mengungkap berbagai kasus tindak perjudian bahkan...

Polri Angkat Bicara soal Pengacara Brigadir J Tak Diizinkan Ikuti Rekonstruksi

JAKARTA | Matapenanews.id- Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi angkat bicara mengenai protes pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak...

Keren,,, Karang Taruna Linawan Gelar Upacara HUT RI ke-77 di Pantai Pasir Putih

BOLSEL, SULUT | Matapenanews.id- Tradisi upacara bendera dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) secara umum dilakukan di Lapangan ataupun...

Wartawan Manado Alami Pencurian, Pelaku Gunakan Modus Menabrakan Diri di Jalanan Kota

SULUT, MANADO | Mata Pena News - Gunady Mondo (43) Seorang wartawan yang bertugas di kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), menjadi korban tindakan kriminal...

2 Siswa Prakerin SMK CAS Merasa Senang Bertugas di Disdukcapil

BOLSEL, SULUT | Matapenanews.id- Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia usaha atau industri yang relevab dengan...

Terima Santunan JKM Program BERKAH 42 Juta, Ahli Waris Menangis Haru

BOLSEL, SULUT | Matapenanews.id- BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan Jaminan Kematian (JKM) kepada keluarga Almarhum Ahmat Husain di Desa Salongo, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang...
Berita terbaru
Berita Terkait