Jakarta | Mata Pena News – Sebuah rekaman video viral di media sosial memperlihatkan dua orang yang tengah diborgol sedang menikmati makan malam di sebuah warung makan. Kejadian ini menjadi sorotan publik setelah diketahui bahwa kedua individu ini adalah pencuri yang telah berhasil ditangkap oleh polisi dan kemudian diundang untuk makan bersama.
Video berdurasi singkat selama 30 detik ini diunggah pada akun TikTok @JatanrasPoldaBabel_id dua hari yang lalu. Sejak diunggah, video tersebut telah menarik perhatian lebih dari 3 juta penonton, dengan 93 ribu orang yang memberikan tanda suka dan 3,5 ribu komentar.
Ketika video ini dianalisis oleh Mata Pena News, terlihat dua individu yang terborgol sedang menikmati hidangan mereka. Salah satu dari mereka mengenakan baju berwarna hitam sementara yang lainnya memakai baju berwarna silver. Yang menarik perhatian adalah adanya tato yang terlihat di leher sebelah kiri salah satu pelaku. Keduanya duduk di meja yang sama dengan tim Jatanras Ditreskrimum Polda Babel.
Keputusan polisi untuk mengajak dua pelaku kejahatan ini makan bersama telah memicu berbagai macam reaksi di kalangan warganet. Sebagian besar memuji tindakan humanis dari pihak berwajib ini, sementara sebagian lain meragukan keaslian kejadian tersebut dan menganggapnya sebagai insiden yang disengaja.
“Mengintrogasi Secara Adab,” celoteh akun @KOPASSUS****😎.
“Kalo polisi nya begini pasti pasti Indonesia gak ada kejahatan lagi 😁 sehat selalu pak Pol 🙏,” tulis aku @alfino_tampubolon
Kemudian ada pula yang tak percaya dan itu hanya sebuah pencitraan dari polisi.
“Kalian percaya ini kalo aku nggak 😊,” celoteh @yuliahafsari61
“Kisah nyata tidak ditampilkan di layar kaca😅🤞🏻,” tulis @just konten
Dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (31/8/2023) malam, Katim II Opsnal Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Babel, Aipda Hebran Noviar menjelaskan kedua pelaku ini adalah pelaku pencurian dengan pemberatan (curat).
“Ditangkap Selasa (15/8/2023) pukul 01.30 WIB. Pelaku curat,” kata Hebran Noviar.
Hebran menyebut dirinya tak tahu jika video yang diupload itu akan viral. Video itu diambil usai menangkap pelaku dan dalam proses pengembangan barang bukti.
“Itu masih proses pengembangan (barang bukti), karena kita lapar termasuk pelaku kita ajak makan,” cerita Hebran.
“Bagi yang mendukung atau mensupport ya terima kasih. Apapun itu komentar dari netizen kami terima. Baik itu yang menghujat atau pun tidak, itu hak mereka,” singkatnya.
Tetapi, perlu diingat bahwa situasi ini memang sangat tidak biasa dan menarik perhatian banyak orang. Apa pun motif di balik tindakan polisi ini, video ini telah menjadi pembicaraan hangat di dunia maya dan akan terus memancing diskusi tentang pemberian hukuman dan perlakuan manusiawi terhadap pelaku kejahatan. (lh)
