close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

32.1 C
Jakarta
Sabtu, April 19, 2025

Sukses Turunkan Angka Kemiskinan dan Stunting, ini Yang Disampaikan Sekda Bolsel

SULUT, Bolsel | Matapenanews.co.id– Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) mencatat pencapaian signifikan dalam upaya penurunan angka kemiskinan dan stunting berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS).

Pada triwulan III tahun 2024, angka kemiskinan di Bolsel berhasil ditekan hingga 11,33 persen, bertolak belakang dengan anggapan sebelumnya bahwa kabupaten ini memiliki tingkat kemiskinan dan kasus stunting tertinggi di Sulawesi Utara.

Hal ini dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Bolsel, Marzanzius Arvan Ohy, S.STP, M.AP saat diwawancarai Awak Media di Ruangan Kerjanya. Selasa, (05/11/2024).

Dirinya menjelaskan bahwa kemiskinan di Bolsel turun ke peringkat 14 dari 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara (Sulut).

“Pada tahun 2010, angka kemiskinan mencapai 18 persen. Dengan berbagai intervensi dan bantuan dari pemerintah pusat dan daerah, pada triwulan III tahun 2024, angka itu turun menjadi 11,33 persen. Ini penurunan yang signifikan sebesar 6,77 persen,” jelas Arvan.

Baca juga:  Juru Bicara JARA Mendesak Pemerintah Aceh Segera Atasi  Antrian Panjang Di Setiap SPBU

Arvan mengatakan jika, Kabupaten Bolsel yang terbentuk pada tahun 2008 awalnya memiliki angka kemiskinan tertinggi di Sulawesi Utara.

“Data BPS menunjukkan bahwa Bolsel memulai dengan tingkat kemiskinan 18,81% pada 2010, namun mampu menurunkannya hingga 11,33% pada 2024. Ini adalah capaian yang terbesar dibandingkan kabupaten/kota lain,” paparnya.

 

Menurutnya faktor Penurunan Kemiskinan di Bolsel ini didorong oleh tiga faktor utama yakni pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Pemenuhan Hak Dasar – Program pembangunan rumah layak huni menjadi salah satu prioritas untuk menjamin hak dasar masyarakat.

Pengurangan Beban Hidup – Layanan kesehatan melalui BPJS yang kini menjangkau 96 persen warga Bolsel berkontribusi besar dalam mengurangi beban biaya kesehatan.

Peningkatan Kualitas Hidup – Pemberian beasiswa untuk siswa kurang mampu, pengembangan UMKM, serta peningkatan infrastruktur publik turut memperkuat perekonomian masyarakat Bolsel.

Baca juga:  PKG Paud Kecamatan Lolayan Dilantik : Siap Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak Usia Dini

Selain itu, program pemberdayaan masyarakat dan bantuan sektor perikanan serta pertanian dinilai sangat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bolsel.

Dikatakanbya lebih lanjut, Angka Stunting Turun Signifikan.

“Selain penurunan kemiskinan, angka stunting di Bolsel juga mencatat penurunan yang signifikan,” urai Arvan.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang), melalui Sekretaris James F. Lumangkun, S.Hut, mengungkapkan bahwa stunting di Bolsel justru semakin rendah dibandingkan daerah lain.

Menurut data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) Kementerian Kesehatan, sejak 2019 angka stunting di Bolsel turun dari 15,55 persen menjadi hanya 2,05 persen pada Oktober 2024.

James menjelaskan, penurunan ini tercapai melalui pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif.

“Intervensi spesifik mencakup perbaikan gizi, pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil, serta penanganan balita gizi buruk melalui posyandu,” jelas James.

Baca juga:  DWP LPPI Sumut Gelar Aksi Demo di Kantor Bawaslu, ini Tuntutannya

Program “Bolsel Tuntaskan Stunting” (BTS) untuk mempercepat penurunan stunting, Pemkab Bolsel meluncurkan program “Bolsel Tuntaskan Stunting” (BTS) pada tahun 2023. Program ini bertujuan memberikan bantuan segera kepada balita stunting hasil pengukuran bulanan.

“Jika ada peningkatan kasus pada September, bantuan langsung diberikan di bulan berikutnya, seperti pada Oktober,” ungkap James.

Program BTS ini, menurut James, melibatkan berbagai elemen, termasuk pemerintah desa dan masyarakat setempat, untuk memastikan penanganan kasus stunting berjalan efektif dan tepat sasaran.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan Pemkab Bolsel dalam menangani kemiskinan dan stunting, harapannya adalah kualitas hidup masyarakat semakin meningkat dan stigma daerah termiskin serta angka stunting tertinggi dapat dihilangkan dari Kabupaten Bolsel.***

Berita Terpopuler

Polda Sumut Buru Bos Judi Online Terbesar, Kabid Humas Polda Sumut: Ada 36 Lokasi yang kita Lakukan Penindakan

MEDAN | Matapenanews.id- Polda Sumut bersama Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan dan Polresta Deli Serang selama sembilan hari mengungkap berbagai kasus tindak perjudian bahkan...

Polri Angkat Bicara soal Pengacara Brigadir J Tak Diizinkan Ikuti Rekonstruksi

JAKARTA | Matapenanews.id- Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi angkat bicara mengenai protes pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak...

Keren,,, Karang Taruna Linawan Gelar Upacara HUT RI ke-77 di Pantai Pasir Putih

BOLSEL, SULUT | Matapenanews.id- Tradisi upacara bendera dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) secara umum dilakukan di Lapangan ataupun...

Wartawan Manado Alami Pencurian, Pelaku Gunakan Modus Menabrakan Diri di Jalanan Kota

SULUT, MANADO | Mata Pena News - Gunady Mondo (43) Seorang wartawan yang bertugas di kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), menjadi korban tindakan kriminal...

2 Siswa Prakerin SMK CAS Merasa Senang Bertugas di Disdukcapil

BOLSEL, SULUT | Matapenanews.id- Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia usaha atau industri yang relevab dengan...

Terima Santunan JKM Program BERKAH 42 Juta, Ahli Waris Menangis Haru

BOLSEL, SULUT | Matapenanews.id- BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan Jaminan Kematian (JKM) kepada keluarga Almarhum Ahmat Husain di Desa Salongo, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang...
Berita terbaru

Pansus DPRD Gelar Rapat LKPJ Bupati Bolmong 2024

Berita Terkait